“Santri-santri ini adalah cikal bakal generasi penerus masa depan. Saya harap mereka bisa mengisi ruang media sosial dengan kebaikan dan menjadi teladan bagi banyak orang,” ujar Raffi Ahmad saat menghadiri Muhalaqoh Gerakan Nasional Ayo Mondok di Pondok Pesantren Al-Amien, Ngasinan, Kediri, Rabu (28/5).
Raffi hadir sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. Kehadirannya menjadi bagian dari penandatanganan nota kesepahaman antara Gerakan Nasional Ayo Mondok, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan TV One. Kerja sama ini ditujukan untuk memperkuat peran santri di era digital.
Melalui kerja sama ini, para santri akan mendapatkan pelatihan literasi digital, termasuk jurnalistik dan media multiplatform. Harapannya, mereka dapat menggunakan keterampilan ini untuk berdakwah secara kreatif, menyampaikan pesan-pesan keagamaan lewat cara yang relevan dengan zaman.

Menurut Raffi, dunia digital menawarkan ruang yang sangat luas untuk dakwah. Maka dari itu, penting bagi para santri untuk hadir di ruang tersebut, menyebarkan kebaikan, serta menjawab tantangan zaman. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi agar dampak dari gerakan ini bisa menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.
Raffi turut menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini, yang dianggapnya sebagai langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda pesantren agar tidak tertinggal di era digital.
Muhalaqoh ini sekaligus menjadi momentum bagi pesantren untuk membuka diri terhadap perkembangan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai yang telah menjadi pijakan utama dalam pendidikan pesantren.
Pesantren kini tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tapi juga inkubator bagi generasi muda yang siap berperan aktif di tengah masyarakat—baik sebagai pendakwah, pemimpin, maupun penggerak perubahan.
Dalam praktiknya nanti, program ini akan menyasar pelatihan-pelatihan konkret seperti penulisan berita, produksi konten video, hingga pemanfaatan media sosial yang sehat. Santri akan diajak untuk mengenali potensi diri mereka dan bagaimana memaksimalkan teknologi untuk menyuarakan kebenaran dan nilai-nilai luhur.
Harapan Raffi untuk Santri
Tak hanya berdampak untuk internal pesantren, program ini juga diharapkan bisa menginspirasi masyarakat luas bahwa santri memiliki kapasitas dan kompetensi yang tak kalah dalam urusan digital. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa menjadi figur publik yang membawa pesan damai dan moderat.

Dengan semangat pesantren ramah, gerakan ini menempatkan pesantren sebagai ruang yang terbuka, inklusif, dan siap bersahabat dengan teknologi. Kehadiran pesantren yang ramah tidak hanya terasa secara fisik, tetapi juga dalam cara mereka menyapa masyarakat melalui dunia maya.
Raffi menyampaikan harapannya agar gerakan ini tidak berhenti di satu titik. Ia ingin kolaborasi lintas pihak seperti ini bisa terus berlanjut dan menjangkau pesantren-pesantren lain di seluruh Indonesia. “Saya mendukung penuh gerakan ini serta berharap dampaknya bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan berkelanjutan. Ayo mondok, pesantrenku keren!” tutupnya penuh semangat.





