TV One: Santri Harus Punya Kesempatan yang Sama di Dunia Media

TV One: Santri Harus Punya Kesempatan yang Sama di Dunia Media

KEDIRI – Dalam Forum Muhalaqoh Gerakan Nasional Ayo Mondok yang digelar pada Rabu (28/05) kemarin di Pondok Pesantren Al-Amien Ngasinan, CEO TV One, Maria Goretti Ilmi, menyampaikan pentingnya peran media dalam mengenalkan pesantren kepada masyarakat luas.

Menurutnya, pesantren selama ini kurang mendapat perhatian yang layak di media. Banyak orang belum tahu kalau pesantren tidak hanya mengajarkan agama, tapi juga membentuk karakter, kedisiplinan, dan wawasan kebangsaan.

“Pengetahuan masyarakat tentang pesantren masih terbatas. Media punya tanggung jawab untuk menyampaikan hal-hal positif yang selama ini terjadi di pesantren,” ujar Maria.

TV One, lanjutnya, ingin menjadi jembatan yang mempertemukan dunia pesantren dengan masyarakat. Tak hanya itu, ia juga berharap para santri bisa punya kesempatan belajar langsung di dunia media—dari menulis berita, bikin video, hingga menjadi pembawa acara.

“Santri harus punya kesempatan yang sama untuk belajar, tidak kalah dengan lulusan dari sekolah atau kampus lainnya,” tambahnya.

Harapan TV One kepada Santri

Maria Goretti Ilmi juga menyoroti pentingnya literasi media bagi santri. Di era digital sekarang, sangat diperlukan kemampuan memahami dan menggunakan media sosial secara cerdas. Tentu ini agar pesan dakwah bisa sampai dengan tepat.

Ia berharap, pelatihan dan program edukasi terus dikembangkan bersama Gerakan Nasional Ayo Mondok dan Majelis Ulama Indonesia. Sehingga para santri bisa lebih percaya diri tampil dan berkarya di dunia media. Ini juga sebagai bentuk dukungan untuk mencetak generasi muda yang kreatif, kritis, dan berdaya saing.

Kolaborasi ini, menjadikan pesantren tidak hanya jadi tempat belajar agama. Lebih dari itu, pesantren menjadi laboratorium inovasi digital yang ramah dan relevan dengan zaman.

Selain itu, Maria menekankan bahwa media juga harus bertanggung jawab menyajikan konten yang membangun dan mendidik. “Kami ingin pesantren menjadi contoh positif, bukan sekadar berita sensasional,” katanya.

Ia yakin, dengan sinergi antara media dan pesantren, akan lahir banyak santri yang mampu menguasai teknologi sekaligus menjaga nilai-nilai tradisional. “Ini langkah penting supaya pesantren makin maju dan dikenal luas,” pungkas Maria.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *